Hujan Meteor Lintasi Langit Indonesia Mulai Malam Ini, 3 Hal yang Wajib Diketahui

Hujan Meteor Lintasi Langit Indonesia Mulai Malam Ini, 3 Hal yang Wajib Diketahui

MALAM ini bagi kalian penikmat langit atau yang sedang begadang, bisa menikmati fenomena hujan meteor Perseid. Istimewanya, tengah malam 13 Agustus 2019 merupakan puncak hujan meteor tersebut. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan hujan meteor ini tergolong menarik sebab pengamat bisa melihat 50 sampai 75 meteor melintasi di langit tengah malam nanti. Keistimewaan lainnya, hujan meteor Perseid ini bisa dilihat dengan mata telanjang di seluruh wilayah Indonesia. Hujan meteor Perseid merupakan pecahan dari komet Swift-Tuttle yang masuk ke atmosfer bumi sehingga menciptakan efek hujan meteor. Arah hujan meteor bisa dilihat pada konstelasi Perseus, karena itulah diberi nama Hujan meteor Perseid. Hujan meteor Perseid disebabkan oleh sisa-sisa debu komet Swift-Tuttle. Komet tersebut ditemukan pertama kali pada tahun 1862 dan mengelilingi Matahari setiap 130 tahun sekali. Ketika debu atau secuil kepingan komet bersinggungan dengan atmosfer luar Bumi (setinggi 60 mil dari permukaan tanah), gesekan tersebut menyebabkannya terbakar. Sebagian besar bintang jatuh yang biasa kita lihat sebenarnya berasal dari kerikil seukuran butiran beras atau lebih kecil. \"Tetapi jika Anda melihat sebuah bola api, ukurannya mungkin lebih besar,\" kata Bill Cooke, yang memimpin Meteoroid Environment Office NASA. \"Bisa sekitar satu sentimeter.\" https://twitter.com/NASA/status/1157114292958683141?s=19 Lalu, apa saja yang harus diperhatikan saat kita hendak menyaksikan langsung hujan meteor  atau bintang jatuh? Berikut 3 di antaranya, seperti dikutip dari Washington Post, Senin (12/8/2019). Lokasi Anda tidak mungkin mendapati beberapa bintang jatuh secara sporadis selama senja, sebelum sekitar jam 10 malam. Setelah itu, carilah tempat yang tinggi, tidak banyak cahaya dan lapang (leluasa untuk melihat ke angkasa). Beberapa orang mencari titik asal bintang jatuh. Biasanya dari rasi Perseus, menggantung rendah di langit utara atau timur laut. Perseids adalah hujan meteor paling populer tahun ini, sebagian besar karena terjadi selama musim panas. Ini adalah bintang jatuh yang memiliki ekor terpanjang dan paling spektakuler. \"Mereka menakjubkan,\" kata Cooke. \"Geminid menghasilkan lebih banyak meteor, tetapi mereka hanya terjadi pada pertengahan Desember.\" Kondisi Langit Perseid akan terlihat di seluruh Amerika Serikat dan di beberapa negara lain. Kondisi langit terbaik untuk melihat hujan meteor ini adalah di tempat yang jauh dari polusi cahaya. Misalnya, jika Anda tinggal di Washington dan mencari \'pertunjukan\' terbaik, bisa dicoba di Taman Nasional Shenandoah di Virginia, atau lebih jauh ke timur di sepanjang pantai Sungai Rappahannock.   Kalah dari Cahaya Bulan Cahaya Perseid akan sedikit dikalahkan oleh sinar Bulan pada Agustus tahun ini, yang secara efektif akan memblokir kemunculan banyak meteor yang cahayanya lebih redup. Namun, Perseid dikenal karena bola api mereka, atau meteor yang sangat terang, yang masih tetap bisa bersinar melalui cahaya Bulan. Terkadang, bola api tersebut disebabkan oleh objek yang mengenai atmosfer Bumi, yang memiliki ukuran lebih besar. Di lain waktu, itu adalah hasil dari meteor yang menembus jauh ke atmosfer. Warna yang Anda lihat tergantung pada komposisi meteor. \"Perseid menunjukkan pancaran natrium yang kuat,\" kata Cooke. \"Itu sebabnya, mereka sering tampak bersinar kuning.\" Meskipun sulit untuk menentukan komposisi unsur Perseid, beberapa meteor diketahui mengandung magnesium, zat besi, karbon dan silikon. Warna pancaran meteor juga dapat berasal dari ionisasi udara di sekitarnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: